Bookmark

Nisan Aceh zaman Sulthan Iskandar Muda di Kota Batam

 

Gapura Kampung Tua Belian
 

Kampung Tua Belian merupakan salah satu kampung tua yang terletak di pesisir utara kota Batam. Kampung ini sangat dekat pusat kota Batam, dari arah kota kita akan melewati perempatan Bank BI. Keputusan Pemerintah Kota Batam sudah sangat tepat dalam menetapkan status Belian sebagai Kampung Tua. Ini terbukti dalam kunjungan saya ketika mendokumentasi komplek makam umum di Kampung Tua Belian.

Lokasi makam ini berada pada titik koordinat 1.1293937, 104.0654015 dalam aplikasi Google Maps.

Droppen pin lokasi makam Kampung Tua Belian

Dalam dokumentasi yang saya dan saudara Mamik lakukan, kami menemui sebaran nisan Melayu dan di dalam cungkup yang nampaknya dikeramatkan oleh warga terdapat nisan tipologi Aceh menurut tabel periodisasi Othman Yatim.




Keadaan nisan berada di dalam keramik yang jika dilihat dari luar keseluruhan nisan ini tidak tampak sama sekali. Nisan utuh dalam keadaan kaki nisan tertanam dan di cor semen, sementara sisi nisan satunya bagian kepalanya tidak utuh lagi. Dalam kajian tipologi nisan Othman Yatim dalam bukunya yang berjudul Batu Aceh: Early islamic Gravestones in peninsular Malaysia. Nisan ini masuk dalam periodisasi di era tahun 1600 an.

Tabel Periodisasi Othman Yatim

Tim Mapesa (Masyarakat Pecinta Sejarah Aceh) pernah mendokumentasi nisan serupa yang berangka tahun 1027 H / 1618 M. Artinya nisan yang berada di Kampung Tua Belian besar kemungkinan hidup semasa dengan Sulthan Iskandar Muda. Berikut saya tampilkan nisan yang di dokumentasi Mapesa.

Nisan tahun 1027 H/1618 M
Gampong Cot Petano, Kuta Baro, Aceh Besar
 

Melihat kesamaan motif dan tabel periodisasi diatas maka jejak persebaran Islam di Kota Batam dan koneksinya dengan Kesultanan Aceh di awal abad 17 terjalin dengan adanya bukti arkeologi berupa nisan ini. Saya berharap semoga Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar memberlakukan statusnya sebagai benda Cagar Budaya. Warisan sejarah yang ada di Kampung Tua Belian semakin memperjelas bahwa Batam yang dulunya bernama Pulau Ujong ternyata memiliki sejarah yang lebih panjang. Kajian lebih lanjut dalam merekonstruksi peradaban Islam diperlukan demi melihat gambaran sejarah yang ilmiah.

Akhir kata, sebelum saya menutup tulisan ini, mari sejenak kita luangkan waktu untuk mendoakan pemilik kubur, pembuat nisan, beserta seluruh rekan perjuangan beliau. Semoga surga sebaik-baiknya tempat kembali. Lahumul Fatihah ...

 

Sumber:

  1. Dokumentasi pribadi
  2. https://www.mapesaaceh.com/2015/08/corak-nisan-zaman-sultan-iskandar-muda.html
  3. Othman Yatim, Batu Aceh: Early islamic Gravestones in peninsular Malaysia

 

*Muhammad Abdillah

0

Posting Komentar